Jakarta, 20 Februari 2025 – Harga emas yang terus mengalami lonjakan dalam beberapa pekan terakhir diperkirakan akan menyentuh angka 2 juta rupiah per gram dalam waktu dekat. Kenaikan harga emas ini dipicu oleh berbagai faktor global, termasuk ketidakpastian ekonomi global dan permintaan yang tinggi terhadap logam mulia sebagai aset aman (safe haven).
Menurut para analis pasar, inflasi yang melanda banyak negara besar, seperti Amerika Serikat dan Eropa, serta kebijakan moneter yang masih ketat dari bank-bank sentral dunia, telah mendorong investor untuk beralih ke emas. Emas dianggap sebagai aset yang dapat melindungi nilai kekayaan dari dampak inflasi yang semakin meningkat.
“Ketika pasar keuangan tidak stabil, investor cenderung mencari instrumen yang lebih aman seperti emas. Dengan ketidakpastian ekonomi global yang terus berlanjut, kami memperkirakan harga emas bisa mencapai 2 juta rupiah per gram dalam waktu beberapa bulan ke depan,” ujar Martin Suryanto, seorang analis pasar komoditas di Jakarta.
Kenaikan harga emas ini juga didorong oleh permintaan yang terus meningkat, baik dari pasar domestik maupun internasional. Di Indonesia, permintaan untuk perhiasan emas dan investasi emas batangan mengalami peningkatan yang signifikan. Selain itu, pembelian emas juga didorong oleh masyarakat yang berupaya mengamankan kekayaan mereka di tengah fluktuasi pasar saham dan potensi penurunan nilai mata uang.
Berdasarkan data dari lembaga perdagangan logam mulia, harga emas di pasar domestik pada saat artikel ini ditulis sudah mendekati 1,9 juta rupiah per gram, sebuah level yang sudah jarang terlihat dalam beberapa tahun terakhir. Jika tren ini berlanjut, harga emas diperkirakan akan mencapai angka psikologis 2 juta rupiah per gram dalam waktu singkat.
Bagi investor, ini menjadi peluang sekaligus tantangan. Meskipun emas dikenal sebagai aset yang stabil, banyak pihak juga mengingatkan bahwa fluktuasi harga yang tinggi dapat mempengaruhi keputusan investasi jangka panjang.
“Saat harga emas melonjak, ada kecenderungan untuk cepat-cepat membeli, tetapi kita juga perlu berhati-hati karena fluktuasi harga yang tajam bisa terjadi sewaktu-waktu,” tambah Suryanto.
Para pakar juga menyarankan agar para investor tetap memantau perkembangan pasar secara cermat, karena ketidakpastian ekonomi dunia diprediksi masih akan terus berlanjut sepanjang tahun ini.
Dengan proyeksi harga emas yang semakin tinggi, masyarakat dan investor di Indonesia sebaiknya mulai mempertimbangkan untuk melakukan diversifikasi aset, mengingat emas masih menjadi salah satu instrumen yang paling digemari di tengah ketidakpastian ekonomi global.